RSBG di Sawah Solok Dihiasi Megahnya Keindahan Instalasi Jerami

    RSBG di Sawah Solok Dihiasi Megahnya Keindahan Instalasi Jerami

    SOLOK -   Event Rang Solok Baralek Gadang (RSBG) yang berhasil masuk dalam deretan kalender event nusantara tahun 2024, menjadi ajang untuk menampilkan dan menyuguhkan keunikan mahakarya seni budaya, kuliner serta potensi kekayaan alam Nagari Kota Solok.

    Salah satu keunikan yang ditampilkan dalam acara tahunan yang identik dengan ketahanan pangan, adat budaya, dan keindahan alam adalah keindahan instalasi jerami yang berdiri Megah di Hamparan Sawah Solok. 

    Selama 3 hari kegiatan berlangsung, mata warga Solok dan tamu dari berbagai daerah di Indonesia bahkan mancanegara dimanjakan dengan berbagai pertunjukan kesenian, hiburan serta pameran dari pelaku UMKM Sumatera Barat.

    Mata pencaharian masyarakat yang didominasi sektor pertanian, perkebunan, dan perdagangan  dipadukan menjadi satu dalam hamparan sawah dengan nuansa “Back to Nature” yang dikelilingi perbukitan hijau yang indah. Event ini diselenggarakan sekaligus sebagai panggung bagi pelaku Parekraf berbasis pertanian untuk menampilkan karya-karyanya, serta memberikan dampak dari sisi ekonomi.

    Prosesi pembukaan di Hamparan Sawah Solok ditandai dengan 'Malambuik Padi' yang menggambarkan kegiatan Panen Padi.

    Wali Kota Solok, Zul Elfian Umar mengatakan, rangkaian suka cita Event Rang Solok Baralek Gadang merupakan wujud untuk membumikan Kota Solok sebagai Kota Beras Serambi Madinah yang telah termaktub dalam Rencana Induk Kota Cerdas Kota Solok Tahun 2020-2025 dan telah ditetapkan dengan Peraturan Wali Kota Solok Nomor 13 Tahun 2020.

    Pemaknaan Kota Beras diambil karena masih banyak lahan persawahan di Kota Solok yang didukung pengairan dan kualitas tanah yang bagus.

    "Hal inilah yang menjadi inspirasi sekaligus permohonan kepada Allah SWT untuk panen yang melimpah yang kemudian diangkat dalam event Rang Solok Baralek Gadang, " katanya.

    Dengan bentangan persawahan yang begitu luas ternyata menyimpan sebuah potensi yang dapat dimanfaatkan untuk seni kerajinan dan membuat semakin semaraknya perhelatan Rang Solok Baralek Gadang yang ikut menghadirkan instalasi Jerami dalam berbagai bentuk seni rupa serta menghiasi gapura hingga ke panggung utama.

    Inisiator dibelakang hadirnya instalasi Jerami yang begitu unik dan menarik ini adalah Hendrianto, S.Pd (53 Tahun), yang kesehariannya merupakan seorang ASN di Dinas Pariwisata Kabupaten Solok, dan juga berprofrsi sebagai seorang Pemandu Wisata Sumbar yang tergabung dalam HPI serta merupakan pelaku edukasi terutama dalam peningkatan skill SDM dalam Bahasa Inggris.

    Dari pengamatan di lokasi kegiatan, ketika pengunjung RSBG tiba di lokasi langsung disambut dengan Gapura yang berhiaskan Jerami, kemudian pada sisi kanan dan kiri jalan terdapat beberapa instalasi Jerami yang sudah berdiri megah, mulai dari Kerbau, Belibis, Cerek, Orang menumbuk padi, Orang orangan sawah, Kereta dan banyak lagi.

    Spot ini cukup unik karena instalasi tersebut berdiri langsung di tengah sawah sehingga banyak pengunjung yang mengabadikan momen tersebut dan menjadi spot foto favorit prngunjung.

    “Dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk membangun sebuah konsep, mulai dari ide dan Tema, menyiapkan bahan baku dan peralatan serta harus didukung dengan seni (rasa) sehingga nantinya tercipta sebuah ornament yang indah dan menarik, ” ujar Hendrianto.

    Guna mendukung persiapan iven RSBG ini dibutuhkan waktu hampir 1 Bulan, kemudian untuk mempermudah pengerjaan sebagian sudah dibuat terlebih dahulu di rumahnya yang beralamat di Tanjung Paku Kota Solok. 

    "Terkadang harus sampai lembur demi mendapatkan hasil terbaik. Di lapangan juga melibatkan para tukang yang lebih ahli dalam hal konstruksi untuk media yang akan dipasang nantinya. Konsepnya saling berbagi kebahagiaan sehingga para tukang juga dapat menikmati jerih dari Alek ini, " paparnya..

    Untuk membangun berbagai Instalasi Jerami pada RSBG tersebut, pihaknya menghabiskan bahan baku lebih kurang 5-6 mobil (pick up) jerami.

    "Alhamdulillah dengan niat ikut berpartisipasi mendukung iven pariwisata daerah berbagai bentuk instalasi Jerami yang menarik, akhirnya bisa selesai tepat waktu, ” ungkap Hendrianto yang juga bisa dipanggil Mr. Pis.

    Juga diterangkan Hendrianto, jerami ini jika pengolahannya cukup baik maka daya tahannya bisa mencapai 3 hingga 4 tahun, namun itu juga tergantung cara pemasangannya. Pada zaman dahulu bahkan banyak orang yang memfaatkan jerami sebagai atap rumah maupun pondok karena mudah didapatkan.

    Menurutnya, Kota Solok dengan area persawahan yang sangat luas, sebenarnya menjadi sebuah potensi untuk memanfaatkan limbah Jerami pasca panen menjadi lebih bernilai secara ekonomis. Selama ini hal tersebut hanya dimanfaatkan sebagai bahan baku pupuk maupun di bakar sisanya. Padahal di daerah Jawa dan Bali sudah banyak kerajinan dari Jerami yang berbentuk Tas, Sandal, Kota Tisu, Gantungan Lampu, Vas Bunga dan sebagainya. Produk ini sangat diminati oleh wisatawan karena cukup unik dan estetic.

    Sumatera Barat sangat kaya akan potensi wisata, baik wisata alam, kuliner, budaya serta tambang. Sebagian besar sudah terkelola dengan baik dan didukung oleh sarana prasarana yang cukup memadai. Hanya saja perlu menyiapkan SDM yang handal agar dapat menyambut wisatawan secara baik sehingga mereka nyaman dan betah untuk explore keindahan Ranah Minang.   

    Disebutkan Mr.Pid, jika Sumbar telah membranding daerahnya sebagai salah satu daerah tujuan wisata, maka 3 hal ini harus ada yaitu, Reason (alasan) yang membuat orang harus datang ke Sumbar, kemudian Experience (Pengalaman), sehingga para wisatawan tidak hanya bisa melihat objek wisata yang ada namun juga ikut terlibat seperti menelusuri Tambang, Memanen padi di Sawah maupun ikut serta memasak rendang., sehingga meninggalkan kesan yang mendalam bagi mereka.

    Kota Solok dengan lokasi yang sangat strategis, sangat berpeluang untuk ikut mendukung pariwisata Sumbar, sebagai kota perdagangan dan jasa. Ini merupakan sebuah potensi yang bernilai ekonomis bagi masyarakat. Hamparan Sawah Solok yang membentang hijau, Kawasan Batu Patah Payo, Pulau Belibis jika telah terkelola dengan baik tentu akan berdampak terhadap kemajuan Kota Beras ini. Aksesibilitas dilengkapi termasuk hospitality di lokasi, kemudian informasi (story telling) objek diperbanyak. Dukungan dan kerjasama antar pemerintah dengan swasta serta didukung penuh oleh masyarakat akan membuat wisatawan melirik Kota Beras Serambi Madinah ini.

    "Semoga melalui Karisma Even Nusantara Rang Solok Baralek Gadang ini, Kota Solok semakin dikenal secara luas dan kegiatan ini tentu tidak akan terlaksana dengan baik tanpa dukungan dan Kerjasama seluruh pihak terkait dibawah koordinasi Pemerintah Kota Solok melalui Dinas Pariwisata, " pungkasnya.

    #rsbg #rangsolokbaralekgadang
    JIS Sumbar

    JIS Sumbar

    Artikel Sebelumnya

    KPU Sijunjung Gelar Pengundian, Inilah Nomor...

    Artikel Berikutnya

    Belum Genap 4 Bulan Bertugas, IPTU Zarwiko...

    Berita terkait

    Rekomendasi berita

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Reforma Agraria Sukses di Lima Puluh Kota, Konflik Pertanahan 3 Dekade Terselesaikan
    Prestasi Membanggakan! Dinas PUPR Payakumbuh Rayakan Hari Bakti PU ke-79
    Payakumbuh Semarakkan Hari Disabilitas dengan Pawai Siswa SLB