PUBLIK SUMBAR - Sumbangan komite di SMKN 1 Ranah Pesisir di Kabupaten Pesisir Selatan pada tahun 2022 tidak tahu kemana, sehingga dana BOS terpaksa digunakan untuk membayar sejumlah item kegiatan meski diduga kuat tidak terencana sebelumnya.
Berdasarkan dokumen yang diterima redaksi, setidaknya sebesar Rp550 juta dana BOS di SMKN 1 Ranah Pesisir pada 2022 digunakan untuk membayar gaji guru honorer, gaji satpam, petugas pustaka, UKK dan prakerin.
Padahal menurut sumber terpercaya diketahui bahwa ditahun-tahun sebelumnya gaji guru honorer, gaji satpam, petugas pustaka, UKK dan prakerin dibayar melalui sumbangan komite.
Pihak sekolah, kata sumber itu, juga terus menjalin komunikasi dengan pihak komite namun selalu menemui jalan buntu, kendati demikian pelajar secara terus menerus tetap membayar sumbangan komite di tahun 2022 tersebut ke pemungut sementara dan disetujui ketua komite tanpa ada rincian pemasukan yang diterima.kepala Sekolah.
Bahkan anehnya lagi, kata sumber itu, komite sekolah tidak punya program yang diketahui oleh pihak sekolah. dan ketika ditanya kepala sekolah kepada pemungut dan ketua komite jawabannya adalah kepala sekolah tak perlu tau tentang dana yang terkumpul itu, ibuk tak perlu tau anggap saja uang itu tidak ada ucap saipul ardi.
Pihak sekolah beberapa kali mengadakan rapat untuk merealisasikan supaya dana komite tersebut bisa digunakan dengan semestinya tanpa mengorbankan dana BOS menurut Evy fitriana jalan ini selalu menemui jalan buntu dan ketua komite bersikukuh untuk menggunakan dana BOS dan bisa digunakan untuk itu semua itu yang disampaikan ketua komite.
Kemudian, komite juga menggunakan uang sumbangan untuk keperluan pengurus Tanpa adanya rencana kerja anggaran yang jelas
Selanjutnya, komite juga mengaku telah membayar gaji guru tapi tanpa amprah, besaran yang dibayarkan juga tidak disampaikan, dan termasuk waktu membayarkan nya guru honor mana saja yang menerima uang tersebut.
Sementara itu, ketika hal ini dikonfirmasi kepada Ketua Komite SMKN 1 Ranah Pesisir, Syaiful Ardi dirinya menjawab dengan jawaban yang tidak memadai.(**)