Dugaan Kinerja Buruk PT Inanta Bhakti Utama : Ancaman Bagi Bendung Sungai Limau

Padang Pariaman, 14 Juli 2024 - Kekhawatiran publik menguat terkait rekam jejak buruk PT Inanta Bhakti Utama dalam menyelesaikan proyek, termasuk pemutusan kontrak. 

Hal ini dipicu pernyataan pesimistis direktur perusahaan tersebut mengenai proyek Lanjutan Rekonstruksi Bendung/Chek Dam Sungai Limau di Kabupaten Padang Pariaman.

Baca juga: Kunjungan Kerja Sekaligus Silaturahmi, Pimpinan PT. BSP Kunjungi Kajati Riau

Proyek Lanjutan Rekonstruksi Bendung/Chek Dam Sungai Limau di Kabupaten Padang Pariaman terancam mangkrak karena kontraktor pelaksana, PT Inanta Bhakti Utama, diprediksi tidak akan mampu menyelesaikan proyek tepat waktu sesuai kontrak.

Direktur PT Inanta Bhakti Utama, Awaluddin Rao, secara gamblang menyatakan pesimistismenya. "Saya jamin proyek ini tidak akan selesai tepat pada waktunya, " ujarnya.

Baca juga: Bak Proyek Siluman Pemasangan Batu Jeti Untuk Tebing Sungai Lakitan, Kontraktor Penyedia Tak Dijelaskan

Sikap pesimis dan arogansi Awaluddin Rao menuai kecaman dari berbagai pihak. Salah satunya datang dari LSM ACIA Sumbar yang mendesak pemutusan kontrak PT Inanta Bhakti Utama.

LSM ACIA Sumbar Desak Pemutusan Kontrak PT Inanta Bhakti Utama

Baca juga: Cegah Gangguan Kamtib, Rutan Klas IIB Lubuk Sikaping Cek Instalasi Listrik

Ketua Umum LSM ACIA Sumbar, Darwin Sutan Basa, SH, menegaskan bahwa proyek Rekonstruksi Bendung/Chek Dam di Sungai Limau harus selesai tepat waktu sesuai kontrak. Ia menentang keras penambahan atau perpanjangan waktu, mengingat proyek ini menggunakan dana hibah, bukan APBN/APBD.

Darwin menegaskan bahwa jika proyek ini tidak selesai tepat waktu, maka konsekuensinya adalah pemutusan kontrak. Hal ini akan menambah catatan hitam PT Inanta Bhakti Utama dalam menyelesaikan proyek.

Baca juga: Sukseskan Pelaksanaan Upacara Pembukaan TMMD Ke -121 Tahun 2024, Kodim 0311/ Pessel, Personil Satgas TMMD Laksanakan Goro Pembersihan Lapangan

Oleh karena itu, Darwin menghimbau masyarakat untuk terus mengawal pembangunan bendung ini hingga pertengahan September tahun ini.

Riwayat Buruk PT Inanta Bhakti Utama Membayangi Bendung Limau

Baca juga: Safari Ramadhan Ke Masjid Tsamaratul Ikhwan Koto Rawang, DPP PKPWL Serahkan Bantuan Alquran

Darwin Sutan Basa, SH, juga mengungkapkan  PT Inanta Bhakti Utama memiliki rekam jejak yang buruk dalam menyelesaikan proyek, memicu kekhawatiran publik terhadap proyek Lanjutan Rekonstruksi Bendung/Chek Dam Sungai Limau di Kabupaten Padang Pariaman.

Pernyataan pesimistis direktur perusahaan terkait penyelesaian proyek tepat waktu, diperparah dengan riwayat pemutusan kontrak pada proyek lain:
 * Proyek Rekon Jalan Jembatan Sawahlunto (Rp4, 3 miliar)
 * Proyek Drainase Kota Bukittinggi (Rp12, 9 miliar)

Dugaan wanprestasi yang berujung pemutusan kontrak dan sanksi blacklist pada proyek-proyek tersebut, menimbulkan pertanyaan besar, akankah skenario kelam ini terulang pada Bendung Limau?

Catatan Penting Proyek Bendung Limau: Dana Hibah dan Target Penyelesaian

Berikut beberapa poin penting terkait proyek Lanjutan Rekonstruksi Bendung/Chek Dam Sungai Limau:
 * Sumber dana: Dana Hibah BNPB.
 * Nilai proyek: Rp11.059.399.500.
 * Batas waktu: Harus selesai 100% pada pertengahan September 2024.
 * Proyek ini diawasi oleh masyarakat dan LSM untuk memastikan kualitas dan penyelesaian tepat waktu.
 * Keterlambatan penyelesaian atau pelanggaran mutu dapat berakibat pada pemutusan kontrak dan sanksi terhadap PT Inanta Bhakti Utama.(***)

Baca juga: Maswardi Diberhentikan Tidak Dengan Hormat, Gaji Dipotong dan Mencari Keadilan